Senin, 03 Agustus 2009

tugas ekonomi dan koprasi

USAHA MANUSIA MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUPNYA
Setiap manusia memiliki kebutuhan. Kebutuhan manusia yang satu dan lainnya berbeda. Demikian pula dengan cara pemenuhan kebutuhan tersebut. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal, manusia merupakan makhluk sosial yang bermoral. Di samping itu, dengan akal yang diberikan Tuhan, manusia juga adalah makhluk ekonomi yang bermoral. Sebagai makhluk ekonomi yang bermoral, manusia berusaha menuhi kebutuhannya dengan bijaksana. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi. Tahukah kamu apa saja kebutuhan manusia itu? Apa pula yang dimaksud dengan manusia merupakan makhluk sosial yang bermoral? Apa pula yang dimaksud dengan tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi? Pada bab ini, kamu akan mempelajari tentang bagaimana usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Pelajaran ini juga terkait dengan pelajaran di sekolah dasar. Ingatlah kembali pelajaran mengenai jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia serta sumber daya alam yang telah kamu pelajari di sekolah dasar. Diharapkan setelah mempelajari materi ini, kamu akan mampu (1) mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan, dan (2) mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Mempelajari materi ini akan membantu kamu dalam memahami perilaku manusia dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian, kamu akan mampu mempersiapkan diri untuk menerapkannya dalam usaha memenuhi kebutuhanmu sehari-hari.

CONTOHNYA:

” BUSWAY TRANSJAKARTA”

Kota Jakarta sangat identik dengan Busway. Kendaraan ini banyak diminati warga Jakarta. Bahkan beberapa pegawai busway ini adalah wanita. Berikut ini adalah contoh pengalaman dari salah satu pegawai busway:

Senin, 21 April 2008 | 12:33 WIB


DI HARI hari Kartini, Senin (21/4) ini, para wanita awak busway, termasuk supirnya, memang tampil cantik menarik. Mereka mengenakan kebaya lengan panjang lengkap dengan sanggul dan kondenya.

Nyamankah mereka bekerja? Tentu saja kurang nyaman, tetapi ya begitulah. Demi peringatan hari lahir Raden Ajeng Katini, putri Bupati Jepara yang telah dijadikan simbul emansipasi wanita.
Petti, salah satu perempuan supir busway di Koridor I (Blok M-Kota), mengatakan, biasanya dia bertugas dengan mengenakan celana panjang dan jas plus topi. Sekarang, ia harus harus menyanggul rambutnya. "Agak pegel nih jadinya. Ada konde soalnya, ga bisa senderan. Biasanya cuma pakai topi. Tadi disuruh disasak, ah, jangan, saya bilang," ujar Petti sambil menunjuk pundaknya yang menurutnya pegal.


Juli, perempuan supir yang lain juga memiliki keluhan yang sama. Sanggul yang ada di kepalanya membuat kepalanya terasa berat. Sedangkan kebayanya warna pink dari bahan tipis membuatnya kurang nyaman untuk bekerja di bus yang AC-nya dingin. "Iya nih, jadi agak berat. Belum lagi kebayanya begini, dingin jadinya. Ntar masuk angin lagi," ujarnya berseloroh.
Meski begitu, keduanya mengaku menikmati dan senang saja dengan kondisi ini. Petti dan Juli tertawa ketika diminta untuk mengenakan kebaya di hari-hari lain.


Berbeda dengan para perempuan supir yang umumnya memakai konde atau sanggul, para perempuan petugas loket ternyata malah tidak diharuskan berdandan dengan pakaian tradisional yang sudah terlanjur identik dengan peringatan hari Kartini. Mereka memang tetap diminta berkebaya, tetapi tidak bersanggul.
"Kalau yang di loket cuma pakai kebaya aja. Kalau kondean paling cuma tahan 1-2 jam. Di sini kan panas, beda ama yang di bus yang pake AC," ujar Taufiq, laki-laki petugas loket yang ditemui di shelter busway Sawah Besar.



Dary fathurrahman / 7a / smp taruna bakti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar